Rabu, 05 Januari 2011

Refleksi 39 tahun Korps Pegawai Republik Indonesia


Tepat 29 November 1971 silam, Pegawai Negeri Sipil di jajaran pemerintah Republik Indonesia mendeklarasikan dibentuknya Korps Pegawai Republik Indonesia.

Sebagai wadah organisasi profesi, Korps Pegawai Republik Indonesia telah banyak mengalami perubahan. Perubahan ini khususnya terasa setelah era reformasi birokrasi dikumandangkan.

Berkaca pada sejarah berdirinya Korps Pegawai Republik Indonesia, para Pegawai Negeri Sipil di jajaran pemerintah Republik Indonesia merasa perlu untuk merekatkan persatuan antara satu dengan yang lain. Persatuan inilah yang merupakan manifestasi dari kesadaran akan pentingnya persatuan, karena para Pegawai Negeri Sipil berada dalam satu bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Namun cita-cita luhur tersebut tidak selamanya ideal dalam realisasinya. Terbukti dengan pengalaman yang buruk di era orde baru, Korps Pegawai Republik Indonesia digunakan sebagai kendaraan politik saat itu. Tidak perlu saya sebutkan di sini.

Namun dari pengalaman tersebut akhirnya pada momentum reformasi, Korps Pegawai Republik Indonesia mereposisi peran sentralnya sebagai organisasi netral atau non partisan.

Inilah salah satu pengalaman yang menjadi cermin bagi Korps Pegawai Republik Indonesia untuk berbenah diri menjadi organisasi profesi yang lebih baik lagi.

Dan saya pribadi sebagai elemen didalamnya harus memastikan bahwa profesionalisme Korps Pegawai Republik Indonesia benar-benar terwujud.

“Lho, memangnya saya ini siapa?”

“Wong duduk di jajaran pengurus saja enggak. Masih CPNS lagi. Memang bisa memastikan apa, dan bagaimana?”

Itulah yang saya maksud profesionalisme. Dengan menjalani profesi sebagai Pegawai Negeri Sipil, saya harus profesional!

Karena kinerja yang profesional merupakan parameter bahwa totalitas dalam fungsi dan peran sebagai Pegawai Negeri Sipil telah saya capai. Apalagi ada tiga domain Pegawai Negeri Sipil, yaitu sebagai abdi negara, abdi masyarakat dan abdi pemerintah.

Semoga dengan refleksi ini, dapat memberikan pencerahan kepada publik Indonesia. Tidak hanya itu, bagi peminat jalur karir Pegawai Negeri Sipil diharapkan lebih bijak dan rasional dalam mencapai tujuan.

Lebih baik bersaing dengan sehat, daripada mengandalkan segala cara yang tentunya menunjukkan betapa lemahnya mental calon birokrat. Tetap Semangat!!

Buat saya, Bekerja untuk Indonesia adalah ibadah

Misi saya, Satu tekad, mengabdi untuk Indonesia Sejahtera

0 komentar:

Posting Komentar