Jumat, 07 Januari 2011

Motivasi hidup itu adalah iman


Nah lho… emang ada hubungannya, antara motivasi hidup dengan iman?

Oke… mari kita urai korelasi antara motivasi hidup dengan iman dalam persamaan berikut :

Motivasi hidup = Keyakinan + Tujuan

Motivasi hidup itu ada karena di dalam diri kita terdapat keyakinan bahwa kita mampu mencapai tujuan atau cita-cita yang telah kita tetapkan. Nah… dari persamaan ini bisa diturunkan dalam persamaan berikut :

Motivasi hidup muslim = Iman + Allah SWT

Siapa yang ngaku muslim?

Inilah rumus ideal motivasi hidup seorang muslim. Kalau ada yang ngaku muslim dan nggak menerapkan rumus motivasi tersebut dalam hidupnya, perlu dipertanyakan jati diri muslimnya. Siapa tahu orang-orang tersebut masuk dalam kategori Islam KTP. “Idih… enggak mau ah!”

Keimanan kita kepada Allah SWT sangat penting dalam menjalani hidup di dunia ini. Karena perjalanan hidup kita di dunia, sejatinya adalah skenario yang telah ditulis Allah SWT dalam lauh mahfudz. Apaan lagi tuh?

Lauh mahfudz, sebuah catatan kalau boleh dibilang. Yang berisi semua ketentuan Allah SWT atas makhluknya, baik hidup, mati, rezeki, jodoh dan lain sebagainya. Oleh karena itu, buat yang nggak yakin sama kekuasaan Allah SWT bisa rugi puoll…

Kenapa kok rugi?

Ya… Karena mau minta sama Allah, tentu tidak serta merta diberikan-Nya. Wong nggak kenal sama Allah mau minta sama Allah. Ya… harus kenal dulu lah! Baru mengakrabkan diri, bahkan kalau bisa jadi kesayangan Allah. Hmm… siapa yang nggak mau?

Masa kita kalah sama para syuhada yang gugur di jalan Allah? Padahal tantangan kita sebagai muslim dan muslimah saat ini lebih berat dan tentunya reward yang diberikan Allah lebih besar, bagi yang bisa menuntaskan tantangan tersebut.

Memang apa sih tantangan yang diberikan Allah?

Tantangannya luar biasa! Amar ma’ruf nahi munkar. Menebar kebaikan dan mencegah kemungkaran. Hayo… ada yang sanggup?

Kesanggupan menjalani tantangan ini, membutuhkan totalitas sebagai muslim dan muslimah yang kaffah atau utuh. Tidak bisa setengah-setengah, apalagi instan. Untuk itu, sahabat pembaca sekalian bisa memulainya dengan kesungguhan niat untuk mewujudkan jati diri muslim dan muslimah yang kaffah.

Untuk mewujudkan itu, belajarlah! Karena ilmu akan mengantarkan sahabat pembaca sekalian, pada tujuan tersebut. Tanpa ilmu, hidayah Allah pun akan sulit menyentuh hati yang terhijab dan melunakkan hati yang keras karena dosa dan maksiat. Wallahu’alam bis showab

0 komentar:

Posting Komentar