Minggu, 27 Februari 2011

Tidak Mudah Menjadi Reseller FORMULA BISNIS Instan

Jika tidak mudah, mengapa Formula Bisnis memberikan penawaran bisnis dengan income yang menggiurkan? Kan kasihan sama calon reseller yang tidak paham dengan penawaran bisnis tersebut...

Atau pikiran yang paling buruk, "Jangan-jangan bisnis ini cuma akal-akalan pemiliknya?"

Sabar dulu sobat pembaca sekalian...

Mari saya ajak anda berpikir secara jernih, agar tidak terburu-buru menilai dan menyesal ujung-ujungnya.

Formula Bisnis adalah bisnis riil, yang menjual produk informasi dan memberikan peluang bisnis menjanjikan. Kenapa begitu?

Karena anda bisa memiliki keanggotaan bisnis ini seumur hidup. Kalaupun anda merasa rugi karena tak kunjung mendapatkan income, keanggotaan anda tidak akan hangus.

Inilah peluang terbaik anda. Walaupun sebagai reseller tak kunjung mendapat penghasilan, anda masih memiliki waktu untuk memperbaiki pemasaran anda.

Promosi menggiurkan yang dilakukan Formula Bisnis juga tidak menyalahi aturan. Pemilik bisnis ini tidak sedang ingin menipu, malah mengajak anda menuju kesuksesan.

Pemilik Formula Bisnis - Joko Susilo - memang menjual cita-cita dan harapan. Sebagaimana dulu ia merintis cita-cita dan harapannya bersama Formula Bisnis dan kini terwujud.

Jika anda meyakini bahwa cita-cita dan harapan tidak bisa diraih secara instan, maka anda tidak akan terjebak pada keinginan cepat kaya dalam sekejap.

Jangan sampai anda terjebak pada keinginan kaya dalam sekejap. Bisnis juga butuh proses, dan disinilah pentingnya keyakinan bahwa anda mampu untuk sukses!

Nah... Saya cukupkan tulisan saya sampai di sini. Coba anda renungkan! Jika anda memiliki peluang menjadi reseller Formula Bisnis tanpa khawatir dibatasi, mengapa anda harus putus asa?

Agar anda lebih mantap dalam melangkah, akan saya bekali anda dengan mindset reseller Formula Bisnis anti gagal. Tapi di tulisan selanjutnya...

Take action now!

Senin, 24 Januari 2011

Press release


Bismillahirrahmaanirrahiim

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirobbil‘alamin, dengan izin Allah Subhanahu Wata’ala telah berlangsung pernikahan kami, Nugroho Tejo Mukti, S.Pi & Nunik Maya Sari dengan lancar tanpa kendala yang cukup berarti.

Pertemuan yang tidak pernah dinyana (baca terpikirkan) sebelumnya, memberikan hikmah yang begitu indah yaitu misteri takdir Allah Subhanahu Wata’ala, yang manusia manapun tidak akan pernah tahu.

Rekan-rekan tentu memahami bahwa jalan jodoh manusia menjadi rahasia Allah Subhanahu Wata’ala. Namun kondisi ini tidak menutup pintu ikhtiar bagi yang ingin menjemput jodohnya.

Patut menjadi suri tauladan kita semua, pernikahan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam dan para salafush sholeh yang dijalani dalam bingkai kesucian dengan memurnikan syariat, dan mengedepankan aspek tawakal dalam meraih Ridho Allah Subhanahu Wata’ala.

Pernikahan seperti inilah yang mendatangkan keberkahan dan tidak berakhir pada pemenuhan hasrat cinta semata. Apalagi yang dicari, jika bukan keberkahan sebuah pernikahan? Dengan keberkahan maka pencapaian rumah tangga sakinah mawaddah warahmah adalah keniscayaan.

Semoga pesan moral ini bisa menjadi perenungan rekan-rekan yang masih melajang maupun yang asyik masyuk menjalin hubungan pra nikah, akan lebih indah jika jalinan pernikahan diawali dengan kesucian niat untuk meraih Ridho Allah Subhanahu Wata’ala.

Semoga Allah Subhanahu Wata’ala memberikan hidayah kepada kita semua. Jazzakumullah khairan katsir atas do’a restu dari rekan-rekan sekalian.

Blitar, 23 Januari 2011

ttd.

Nugroho Tejo Mukti S.Pi

Dedikasi untuk istri tercinta Nunik Maya Sari

Selasa, 11 Januari 2011

Jadi Kaya, Harus ! Tapi Tidak Harus Memaksakan Diri


Menjadi kaya itu harus ! Mengapa ?

Karena setiap makhluk termasuk manusia, telah diberikan rejeki oleh Tuhan Yang Maha Memberi. Maka tidak ada alasan untuk menolak apalagi mengingkarinya. Yang dimaksud mengingkari adalah tidak mau berusaha menggapainya.

Lalu bagaimana cara menggapai kekayaan tersebut ?

Banyak cara atau jalan menuju kaya. Namun tidak sembarang jalan bisa ditempuh menuju kekayaan. Kekayaan tidak akan menjadi milik Anda, jika ditempuh dengan asal-asalan bahkan dengan cara yang tidak semestinya. Jika itu yang Anda lakukan, Tuhan pun tak segan-segan mencabut kekayaan Anda.

Menjadi kaya itu perlu ilmu. Dengan ilmu, Anda bisa meraih peluang menuju kekayaan. Peluang menuju kekayaan ini secara garis besar dapat dikelompokkan dalam jalur karir (career way) dan jalur wirausaha (entrepreneur way). Sebagian besar pakar motivasi dan finansial mengkategorikan demikian.

Masing-masing orang memiliki potensi di kedua jalur ini. Ada seorang pekerja yang secara potensi mampu meraih karir puncak, sehingga kehidupannya mapan dan diliputi kekayaan. Adapula seorang wirausaha yang mampu membangun kerajaan bisnis yang besar, sehingga kehidupannya juga diliputi oleh kekayaan.

Dengan mengetahui potensi diri, Anda dapat memilih jalan menuju kekayaan yang sesuai dengan potensi Anda tanpa harus memaksakan diri. Karena bila hal itu Anda lakukan, Anda akan mengalami kesulitan yang lebih besar daripada jika Anda menempuh jalan yang memang sudah Anda pahami.

Ada sebuah cerita mengenai seseorang yang berusaha menjadi kaya. Budi adalah teman saya di bangku kuliah. Dia bukan termasuk kalangan orang kaya. Namun spiritnya untuk mengubah kondisi hidup yang serba kekurangan, menjadikannya mampu mengangkat derajatnya.

Berbekal kerja keras dan semangat pantang menyerah, ia memanfaatkan ilmu di bangku kuliah dan dipadukan dengan insting bisnisnya. Hasilnya, inovasinya mampu membuatnya mandiri secara finansial melebihi mahasiswa sebayanya. Kerja kerasnya membuahkan hasil, hingga ia termasuk jajaran mahasiswa berprestasi nasional.

Jadi, bekal ilmu merupakan sebuah keniscayaan dalam meraih kekayaan. Tidak hanya kekayaan secara materi, juga kekayaan jiwa. Itu jika jalan yang ditempuh merupakan jalan yang sesuai dengan potensi diri dan tidak menyalahi ketentuan Tuhan, yaitu dengan melakukan perbuatan negatif.

Melakukan pengamatan, pengecekan, mempelajari bahkan melakukan penelitian (bila perlu) dalam menyikapi sesuatu yang akan dikerjakan, akan lebih baik daripada hanya sekedar menduga atau mengira-ngira. Apalagi sekedar ikut-ikutan sebagai ajang adu gengsi.

“ Jangan berpikir bisa mendadak jadi konglomerat tanpa usaha yang benar-benar maksimal. Berpikirlah sebelum bertindak. Dengan demikian otak tidak terbebani hal-hal yang belum pasti didapatkan “ (Jacky Tambi & M. Hariwijaya)

Senin, 10 Januari 2011

PNS vs karyawan swasta


Fenomena rekrutmen calon pegawai negeri sipil atau singkatan populernya CPNS, menjadi pemandangan yang menarik untuk disimak. Bak audisi mencari talenta bintang, ribuan bahkan ratusan ribu pelamar kerja bersaing memperebutkan lowongan CPNS yang jumlahnya sendiri hanya dalam hitungan jari.

Minat para pencari kerja terhadap lowongan CPNS, benar-benar luar biasa! Saking luar biasanya, begitu dibuka lowongan tersebut, para pencari kerja langsung berbondong-bondong menyerbu loket yang menyediakan formulir lamaran kerja CPNS.

Berbeda halnya dengan rekrutmen karyawan swasta. Akan jarang ditemui antrian pelamar kerja yang mengular. Hal ini karena pihak perusahaan benar-benar selektif dalam memilah-milah berkas lamaran, sehingga yang dapat mengikuti seleksi tahap selanjutnya hanya yang lolos seleksi administrasi. Kalaupun ada antrean panjang mengular, biasanya terjadi saat even-even job fair.

Peminat perusahaan swasta pun sebenarnya tidak sedikit. Namun karena proses yang berjalan sejak awal telah selektif, maka pelamar yang dapat mengikuti seleksi tahap selanjutnya hanya segelintir saja.

Nah… lantas mengapa rekrutmen CPNS banyak diserbu oleh para pencari kerja, dan terkesan membludak?

Umumnya sebagian besar pencari kerja akan mengemukakan jawaban yang sama, yaitu jaminan masa depan ketika telah bekerja sebagai CPNS. Benarkah?

Bisa dibilang jawaban tersebut mendekati 100% dari total pencari kerja, yang menjawab pertanyaan ini. Salah satu jaminan seorang PNS adalah tunjangan dan uang pensiun yang dapat memenuhi kebutuhan hari tua. Walaupun sebenarnya, gaji seorang PNS tidaklah seberapa.

Namun… bekerja di perusahaan swasta bukan berarti minim jaminan. Dalam hal tunjangan dan uang pensiun, perusahaan swasta mampu menjanjikan insentif yang layak bagi karyawannya. Cuma, tidak semua karyawan diperlakukan demikian. Semakin tinggi jabatan seorang karyawan di sebuah perusahaan, semakin besar pula insentif yang diberikan oleh perusahaan tersebut.

Jadi… mau ngelamar PNS ya lumayan buat masa depan, mau ngelamar jadi karyawan swasta bisa menjanjikan lebih dari taraf hidup layak seorang PNS.

Minggu, 09 Januari 2011

The Great Teacher


Bukan guru yang berbadan gedhe lho...

The Great Teacher adalah bentuk apresiasi saya, dan mungkin juga banyak pelajar di seluruh Indonesia kepada guru. Ya, GURU!!

Apresiasi ini tentunya tidak berlebihan, mengingat perjuangan guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Sehingga penting kiranya, dalam momentum Hari Guru yang tepatnya jatuh pada 25 November 2010, kita menggunakannya sebagai cermin dalam merefleksikan pencapaian misi guru yang telah saya sebutkan tadi. Misi mencerdaskan kehidupan bangsa!

Apakah hari ini kita mendapati pendidikan di negeri kita telah mencerdaskan?

Bagaimana dengan peran vital guru sebagai garda depan dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa?

Kita mendapati kenyataan bahwa pendidikan di negeri kita jauh dari harapan ideal. Ketika substansi pendidikan harus dikalahkan oleh tuntutan perubahan sistem pendidikan. Ketika pendidikan di negeri kita seperti kecolongan oleh rongrongan pengaruh negatif informasi, yang pada akhirnya merusak moral anak didik di negeri kita. Apa gerangan penyebab ini semua?

Inilah yang perlu saya dan pembaca semua renungkan!

Karena saya dan juga anda tentu akan memiliki generasi penerus, yang harus dipikirkan masa depan pendidikannya. Atau yang paling dekat dengan kita, contohnya adik-adik kita. Bagaimana kita bisa acuh tak acuh? Membiarkan adik kita dirusak oleh lingkungan dan budaya negatif tanpa kita sadari.

Inilah waktunya PEDULI!!

Dukung peran guru, dengan bahu membahu memberikan pendidikan terbaik! Pendidikan yang mencerdaskan, bukan pendidikan yang asal-asalan. Untuk itu, proses belajar harus senantiasa kita biasakan dalam kehidupan kita. Bagaimana kita akan mendidik? Jika kita tidak memiliki kapasitas mendidik.

Bangsa Indonesia Maju, Karena Masyarakat Peduli dengan Guru!

Bangsa Indonesia Maju, Karena Guru Peduli dengan Anak Didiknya!

Bangsa Indonesia Maju, Karena Kita Semua Mendidik Diri Untuk Lebih Baik!

Satukan Tekad, Cerdaskan Kehidupan Bangsa Untuk Indonesia Sejahtera

Sabtu, 08 Januari 2011

Tips Sukses Seleksi CPNS


Sekedar sharing, buat sahabat pembaca sekalian…

Judul di atas sebenarnya bersifat relatif, karena cara saya menuju sukses mungkin berbeda dengan sahabat pembaca sekalian.

Meraih sukses seleksi CPNS merupakan impian semua pencari kerja. Namun untuk meraihnya, gampang-gampang susah. Kok bisa begitu? Penasaran?

Simak artikel ini sampai tuntas oke…

Meraih sukses seleksi CPNS membutuhkan persiapan ekstra. Berdasarkan pengalaman saya, persiapan ini dikategorikan dalam persiapan fisik dan mental.

Persiapan fisik lebih ditekankan pada aspek penguasaan materi, kondisi jasmani dan persiapan administrasi. Ketiga aspek tersebut membutuhkan perhatian penuh. Tidak bisa sambilan bahkan asal-asalan. Karena ketiganya merupakan penilaian yang umum digunakan panitia seleksi dalam menentukan kelayakan peserta seleksi CPNS. Sedangkan persiapan mental lebih ditekankan pada aspek psikologis dan spiritual, yang keduanya sangat berpengaruh terhadap pikiran dan sikap seorang peserta seleksi. Jika sahabat pembaca percaya adanya kekuasaan Allah SWT, anda telah memiliki nilai plus.

Allah SWT mampu menggerakkan kita menuju kesuksesan. Tanpa menafikan ikhtiar yang kita lakukan, adanya kepasrahan akan hasil seleksi merupakan cara terbaik mengelola psikologi diri kita saat menjalani seleksi CPNS.

Bayangkan saja, sekian banyak orang memperebutkan sedikit peluang menjadi CPNS. Jika kita tidak mengkondisikan diri sebaik mungkin, ketika gagal akan menimbulkan efek psikologis yang buruk. Tentunya bukan ini yang kita harapkan.

Bagi sahabat pembaca yang ingin sukses seleksi CPNS, ada beberapa tips dari saya yang Insya Allah membuat anda siap berkompetisi dengan penuh percaya diri :

1. Niat lillahi ta’ala. Niat ini sangat penting! Dan berpengaruh terhadap psikologi kita, saat menjalani seleksi CPNS. Tanpa meniatkan karena Allah, maka perjuangan kita tidak akan pernah mendapat ridho Allah. Ini adalah hal yang tidak bisa ditawar-tawar bagi sahabat pembaca yang meyakini kekuasaan Allah.

2. Mempersiapkan fisik dan mental. Seperti yang sudah saya paparkan di atas, persiapan fisik dan mental ini sangat diperlukan dalam rangka mendapatkan performa yang terbaik saat menjalani seleksi CPNS. Jangan sampai ketika menjalani seleksi CPNS, kondisi kita tidak 100% siap dan fit.

3. Tekun berusaha. Inilah kekuatan orang-orang sukses terdahulu. Berbekal ketekunan, mereka mampu mencapai tujuan atau cita-citanya. Ketekunan inilah, yang menjadi spirit tak kenal lelah dan pantang putus asa ketika mengalami kegagalan di langkah pertama. Jika sahabat pembaca gagal di langkah pertama, masih ada langkah kedua, tiga dan seterusnya.

4. Bersikap optimis. Sikap ini beriringan dengan ketekunan. Dengan optimis, sahabat pembaca mampu memaknai kegagalan sebagai kekuatan untuk bangkit. Tanpa optimisme, sulit bagi seseorang untuk menerima kegagalan. Karena kegagalan terasa pahit jika ditelan begitu saja. Butuh optimisme sebagai pereda rasa pahit yang dialami.

Jumat, 07 Januari 2011

Motivasi hidup itu adalah iman


Nah lho… emang ada hubungannya, antara motivasi hidup dengan iman?

Oke… mari kita urai korelasi antara motivasi hidup dengan iman dalam persamaan berikut :

Motivasi hidup = Keyakinan + Tujuan

Motivasi hidup itu ada karena di dalam diri kita terdapat keyakinan bahwa kita mampu mencapai tujuan atau cita-cita yang telah kita tetapkan. Nah… dari persamaan ini bisa diturunkan dalam persamaan berikut :

Motivasi hidup muslim = Iman + Allah SWT

Siapa yang ngaku muslim?

Inilah rumus ideal motivasi hidup seorang muslim. Kalau ada yang ngaku muslim dan nggak menerapkan rumus motivasi tersebut dalam hidupnya, perlu dipertanyakan jati diri muslimnya. Siapa tahu orang-orang tersebut masuk dalam kategori Islam KTP. “Idih… enggak mau ah!”

Keimanan kita kepada Allah SWT sangat penting dalam menjalani hidup di dunia ini. Karena perjalanan hidup kita di dunia, sejatinya adalah skenario yang telah ditulis Allah SWT dalam lauh mahfudz. Apaan lagi tuh?

Lauh mahfudz, sebuah catatan kalau boleh dibilang. Yang berisi semua ketentuan Allah SWT atas makhluknya, baik hidup, mati, rezeki, jodoh dan lain sebagainya. Oleh karena itu, buat yang nggak yakin sama kekuasaan Allah SWT bisa rugi puoll…

Kenapa kok rugi?

Ya… Karena mau minta sama Allah, tentu tidak serta merta diberikan-Nya. Wong nggak kenal sama Allah mau minta sama Allah. Ya… harus kenal dulu lah! Baru mengakrabkan diri, bahkan kalau bisa jadi kesayangan Allah. Hmm… siapa yang nggak mau?

Masa kita kalah sama para syuhada yang gugur di jalan Allah? Padahal tantangan kita sebagai muslim dan muslimah saat ini lebih berat dan tentunya reward yang diberikan Allah lebih besar, bagi yang bisa menuntaskan tantangan tersebut.

Memang apa sih tantangan yang diberikan Allah?

Tantangannya luar biasa! Amar ma’ruf nahi munkar. Menebar kebaikan dan mencegah kemungkaran. Hayo… ada yang sanggup?

Kesanggupan menjalani tantangan ini, membutuhkan totalitas sebagai muslim dan muslimah yang kaffah atau utuh. Tidak bisa setengah-setengah, apalagi instan. Untuk itu, sahabat pembaca sekalian bisa memulainya dengan kesungguhan niat untuk mewujudkan jati diri muslim dan muslimah yang kaffah.

Untuk mewujudkan itu, belajarlah! Karena ilmu akan mengantarkan sahabat pembaca sekalian, pada tujuan tersebut. Tanpa ilmu, hidayah Allah pun akan sulit menyentuh hati yang terhijab dan melunakkan hati yang keras karena dosa dan maksiat. Wallahu’alam bis showab